Kamis, 17 Maret 2011

Ke-Sebel-anku pada kehidupan kerjaku

Kemaren tgl 8 Maret 2011, aku bersama mahasiswa mahasiswa mengerjakan proposal PKM. Ibu bilang hari ini harus dikirim sehingga aku bersama Tamie (mhsw) mengerjakan sampai malam, dan kebetulan malam ini juga ada lembur untuk pengerjaan persiapan akreditasi.

Pukul 20.30 Tim Akreditasi selesai dan langsung pulang. Karna kita belum slesai m'kerjakan proposal PKM, akupun terus m'kerjakannya. Pada waktu aku mencari orang untuk membantu aku ternyata semua orang sudah pulang, tinggal aku bersama tamie dan p. tedy (selama aku mengenalnya dia nggak pernah mau ngebantu orang kecuali ada hal tertentu entah itu materi atau apapun itu N diapun nggak mau ngebantu tanpa diminta kalaupun diminta pasti nanya ini itu dan aku harus menjelaskan alasannya dgn detail, hingga akupun menilai dia nggak pernah ikhlas ngebantu)

Kembali ke ke-sebel-anku, jujur aku marah banget, seakan aku ini seorang kuli yang harus bekerja pagi sampai malam. Aku marah sama semuanya,
1. bu arsieh, yg ngasih info batas terakhir hari ini tapi ternyata proposal dikirim besok juga bisa
2. p. bimo, yg dengan seenaknya ngasih laporan ke bu arsih kerjaan sy sudah beres ibu, file sudah di ria (mhsw), sy sudah boleh pulang. dan ibu ngijinin dia pulang, tanpa melihat hasilnya. Tapi ternyata proposal yg dikumpulkan cuman 1 set padahal yg harus dikirim masing2x 2 set. jadilah aku yg bekerja.
3. b nurul, aku nggak tau aku harus marah atau nggak karna dia pulang nggak bilang ke aku, oke,,, aku cuman siapa sih buat dia (anak bawang) tapi paling tidak bilang knapa? supaya aku nggak harus ngerjain sampai malam, supaya aku tahu kalau ternyata proposalnya bisa dikirim besok, itu aja kok. Mungkin dia b'pikir derajat bakal turun klau pulang harus kasih tahu ke aku (coz levelnya beda jauh,,,,)
4. p. tedy, aku tahu dia kasihan sama aku, tapi apalah kasihan kalau cuman bisa melihat tanpa b'tindak untuk ngebantu

Aku ngerasa ada orang yg melihat aku kasihan, ada yg marah sama aku, ada yg ngerasa aku sok hinga ada yg menyindir, "ma kamu tadi nggak minta jemput p pra kan kamu asistennya".
Sudah terlalu banyak orang yg menyindir tentang kehidupanku, aku hanya bs menyerahkan semua masalahku padaNYA, aku tahu DIA tidak pernah tidur kok dan akan mengabulkan semua yg memang haknya. Mungkin ini semua cobaan buat aku.